Juara The Amazing Race Asia 2016

Maagie Wilson Consuji Parul Shah Juara Amazing Race ASIA 2016

Hasil Akhir The Amazing Race Asia 2016 - Ratu Kecantikan asal Filipina yang berpasangan dengan sahabatnya berhasil menjuarai ajang The Amazing Race ASIA 2016 yang berakhir di Bali , Indonesia. The Amazing Race Asia adalah acara realitas yang merupakan perlombaan mengelilingi dunia dengan motivasi untuk mendapatkan hadiah uang sebesar US$100.000. Acara ini merupakan versi Asia dari The Amazing Race.

Para perserta harus membentuk satu tim yang beranggotakan dua orang, namun harus mempunyai hubungan kekerabatan (istri, pacar, saudara, teman, dsb) dan harus mampu berbahasa Inggris dengan lancar karena sepanjang perjalanan lomba akan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari.

Magie & Parul berhasil memenangkan pertandingan setelah Tiba pertama di pit stop di Bali dengan waktu cadangan beberapa menit saja, Maggie Wilson-Consunji dan Parul Shah berhasil bertahan di enam negara, 12 kota, dan lebih dari 12.000 kilometer, mengalahkan 10 tim lainnya untuk memenangi hadiah utama, yaitu uang tunai US$ 100.000.

Menyusul dibelakang mereka, Ratu kecantikan Malaysia, Chloe Chen dan Lee Yvonne berada di posisi kedua, serta Eric Tai dan istrinya Rona Samson dari Filipina di posisi ketiga. 

Setelah berkeliling di enam negara, 12 kota, berkelana sejauh 12 ribu kilometer, Maggie dan Parul mengalahkan dua tim yang bertarung di babak final, termasuk ratu kecantikan asal Malaysia, Chloe Chen dan Lee Yvonne. Mereka hanya berhasil merebut posisi ke-dua.

Kontestan lain, bintang televisi dari Filipina, Eric Tai dan istrinya Rona Samson pun dikalahkan. Pasangan itu hanya mampu meraih posisi ke-tiga dalam The Amazing Race Asia atau yang bisa disingkat TARA musim ini.

Ini merupakan kali ke-dua bagi perwakilan Filipina untuk memenangi TARA. Pasangan kompak Maggie dan Parul pun membawa pulang hadiah sebesar US$100 ribu sebagai ganjarannya.
 
Dengan antusias ia melanjutkan, "Siapa yang menyangka dua ratu kecantikan dapat menang? Saya sangat yakin kami akan membicarakan momen ini untuk beberapa dekade ke depan."

Kedua wanita yang sudah bersahabat selama empat tahun itu mengaku akan langsung membagi dua uang hadiah mereka. Parul sudah punya rencana akan diapakan uang itu. Ia akan membantu biaya pengobatan ayahnya, seorang pensiunan yang mengidap stroke.

"Ayah saya sedang sakit. Karenanya, saya mengikuti perlombaan ini dan berupaya untuk tidak menyerah. Ini sebenanya cara saya untuk memberitahunya agar tidak menyerah dalam melawan [penyakitnya] dan tidak menyerah pada hidup," kata Parul mengungkapkan.

Sementara Maggie tidak menjelaskan ke mana uangnya akan melayang.

Yang jelas, ia menuturkan, setelah melalui banyak tantangan dalam rangkaian kontes TARA, ia dan Parul jadi lebih dekat satu sama lain. Apalagi, sepanjang kontes keduanya tidak pernah bertengkar sama sekali. Hal yang sama dirasakan pula oleh Parul.

"Kami berdua menjadi lebih memahami, lebih bersabar, dan tidak pernah meremehkan satu dan yang lain. Kami sering bertemu bahkan setelah perlombaan," ujarnya.

Bali ternyata punya arti tersendiri bagi Maggie. Ia mengaku dilamar oleh kekasihnya, yang kini menjadi suaminya, di Pulau Dewata. "Bali tempat yang sangat spesial buat saya, karena saya lamaran dengan suami saya di Bali. Itu bagian yang signifikan dalam hidup saya.”

Ketika ia kembali ke sana dan memenangi TARA, kenangan indah akan Bali menambah memorinya.

Maggie dan Parul setuju, rangkaian perlombaan TARA sangat berbeda dengan rangkaian kontes kecantikan yang pernah diikuti keduanya. Memenangi kompetisi itu lebih memuaskan.

"Dalam kontes kecantikan, kami menunjukkan lebih banyak di bagian wajah dan tubuh, sedangkan dalam The Amazing Race Asia kami menggunakan segalanya, semua strategi dalam memenangkan pertandingan,” ujar Maggie.

Kalau di kontes kecantikan tubuh harus sempurna seolah tanpa cacat, di TARA mereka jadi penuh luka dan goresan. Tapi bagi Maggie dan Parul, itu bagaikan goresan memori.

"Kami tidak berpikir soal itu saat bertanding. Jika kami mendapatkan lebam atau goresan, kami hanya berpikir bahwa itu adalah luka yang menyiratkan kenangan akan seberapa sulitnya tantangan yang kami harus hadapi. Luka, lebam dan goresan itu tidak masalah," kata Maggie.

Dari pengalaman dan memori itu, Maggie dan Parul pun jadi punya tips untuk kontestan TARA selanjutnya. Pertama, kata mereka, pilih rekan secara bijak dan penuh pertimbangan.

Menurut Maggie, rekan yang baik harus melengkapi kekurangan dan kelebihan yang dimiliki calon kontestan. “Dia yang akan menemani kalian 24 jam. Rekan kalian harus seperti yin dan yang. Parul, dia punya kelebihan yang bisa menutupi kekurangan saya, dan sebaliknya.”

Selain itu, Maggie menambahkan, poin yang paling penting saat membuat video yang akan didaftarkan saat audisi adalah calon kontestan harus menjadi diri sendiri.

"Ini lebih penting dari apa pun. Itu bagaimana para produser memilih, jadi kalian harus menunjukkan diri kalian yang sebenarnya, seberapa luar biasa dan kuatnya kalian. Harus secara nyata, karena ini adalah acara reality show. Jadilah diri kalian sendiri, jangan mencoba menjadi orang lain, bersenang-senang, dan berharap yang terbaik," katanya.

Setelah memenangi TARA, Maggie dan Parul sudah menyiapkan rencana masing-masing. Keduanya mengaku ingin mencoba mencari peruntungan untuk menjadi pemandu acara di berbagai program atau melanjutkan pendidikan yang sempat tertunda.

"Saya pikir akan bagus jika saya menjadi pemandu acara. Jika tidak bisa, saya bisa kembali bersekolah. Saya sebenarnya sudah menempuh satu semester di jurusan desain interior. Saya harap bisa kembali ke sana jika punya banyak waktu tahun depan," ujar Maggie.

Parul kemudian menimpali, "Saya harap kami bisa mendapatkan banyak tawaran pekerjaan mulai tahun depan, setelah liburan Natal dan Tahun Baru. Saya harap tahun depan kami banyak ditawari wawancara majalah, acara televisi, acara gaya hidup, dan lain sebagainya."
Previous
Next Post »